Kamis, 19 Mei 2016

Mengapa Banyak Patung Berhala di Gereja Katolik Roma


Mengapa Banyak Patung Berhala di Gereja Katolik Roma

Tempat peribadahan agama katolik sangatlah khas yaitu bangunan gereja yang dipenuhi oleh berhala berupa patung dan lukisan makhluk hidup.  Mengapa tempat ibadah katolik harus dipenuhi patung? mengapa banyak patung di dalam bangunan ibadah yang namanya gereja katolik? Apa anda tidak pernah bertanya-tanya dan merasakan keanehan ? Bukankah rumah ibadah untuk menyembah Tuhan harus bebas dari segala bentuk berhala baik berupa lukisan dan patung makhluk hidup? Pernahkah kita berpikir demikian?

Banyak Patung dan lukisan berhala di Gereja Katolik Roma


Mengapa Banyak Patung di Gereja Katolik Roma


Pertanyaan tentang mengapa banyak patung yang dipuja dan diikutsertakan saat ritual ibadah dalam agama katolik romawi yang berpusat di Vatikan akan terjawab jika kita mau belajar soal sejarah agama katolik dan sejarah gerejanya. Banyak pemeluk agama katolik sendiri yang tak tahu tentang sejarah agama katolik yang sebenarnya. Baiklah, MAK akan beritahu tentang fakta sejarah yang mungkin mengejutkan.

Sebagian besar bahkan hampir semua penganut agama katholik percaya cerita versi pastur bahwa Gereja katolik adalah gereja awal kekristenan yang didirikan oleh Petrus alias Thomas murid yesus yang juga disebut sebagai Bapa awal Gereja mula-mula. Namun apakah benar demikian? Benarkah Petrus alias Thomas murid yesus yang mendirikan gereja katolik? Benarkah Thomas yang memerintahkan pembangunan patung-patung berhala di setiap gereja untuk menyembah Tuhan? Sebagai murid yesus, tentu mustahil Thomas mengajarkan dan memerintahkan pembuatan patung di rumah ibadah, karena Yesus tak pernah mengajarkan pendirian dan pemujaan patung. Rumah ibadah Yesus dan Thomas  adalah bait Allah yang lebih mirip dengan sinagog yahudi, tidak berupa gereja yang penuh dengans egala macam lukisan dan patung.  Mustahil Thomas membuat ajaran yang berbeda dengan ajaran Yesus. Thomas bukanlah Paus yang pertama. Thomas bukalah Bapa gereja Awal. Banyak pertanyaan misteri katolik yang seharusnya membuat kita berpikir kritis, ada apakah yang sebenarnya?


Sejarah patung dalam gereja katolik ini diakui oleh ensiklopedia katolik sendiri. 

berhala patung di rumah ibadah

Bangsa pagan Romawi adalah penganut helenisme, tentu saja Bangunan rumah ibadah  dipenuhi oleh ratusan patung dewa-dewa Tuhan mereka. Jadi tak mengherankan jika rumah ibadah mereka dipenuhi segala bentuk patung makhluk hidup baik yang berada di langit, di darat ataupun di dalam lautan. Semua jenis patung dewa yunani ada di dalam gedung ibadah kaum pagan (kini disebut gereja).

MAK jelaskan, gereja katolik perdana di kota Roma  itu sebetulnya berdiri bukan oleh perintah Thomas murid Yesus. Gereja katolik itu sudah ada jauh lama sebelum yesus dan Thomas dilahirkan ke dunia ini. 3 abad sebelum Allah menciptakan Yesus, gereja katolik sudah ada di kota romawi. Ya, itu benar. Tiga ratus tahun sebelum Yesus ada, Bangsa Romawi sudah punya bangunan rumah ibadah full dengan berhala yang kemudian berganti nama menjadi gereja. Berkali-kali renovasi gereja yang dilakukan malah menghias dan menambahkan jumlah koleksi berhala yang ada.  Silakan cari informasinya ke perpustakaan Vatican.

Saat kaisar Konstantin memutuskan jadi pengikut agama buatan Paulus, maka tokoh Yesus ditambahkan sebagai salah satu Dewa Romawi. Bagi kaisar Romawi, demi nasionalisme, tidak masalah jika dewanya yang sudah banyak, bertambah lagi dengan kehadiran Yesus.  Perekrutan sosok Yesus sebagai Tuhan dalam konsili Nicea tahun 325 masehi, diharapkan dapat menghentikan perpecahan dan menjaga agar kekaisaran romawi tidak runtuh. Akhirnya nama yesus diadopsi sebagai salah satu dewa resmi Romawi dan direvisilah berbagai kitab Injil dengan menyalin kitab-kitab bible dan menambahkan ayat-ayat cerita-cerita pemenuhan nubuat agar yesus dapat diterima sebagai tuhan oleh bangsa yahudi dan Romawi. Ayat metafora tentang perumpamaan Anak Tuhan dalam alkitab, dimaknai oleh bangsa Romawi bahwa yesus adalah anak biologis Tuhan sebagaimana Hercules adalah anak Dewa Zeus. Hari kelahiran dewa Mithra digunakan sebagai hari kelahiran yesus. Banyak lagi usaha Romawi danreja agar agama baru ini diterima rakyat bangsa Romawi. Finally....Jadilah agama sinkretisme bernama katolik yang berasal dari paham helenisme yunani

Patung Yesus, patung Bunda maria dan patung para Santo di Rumah Ibadah

patung yesus dan berhala maria

Alih-alih mmbersihkan semua berhala yang ada di rumah ibadah, malahan Kaisar dan pemuka agama menambahkan patung yesus dan Bu Maria ke dalam rumah ibadah. Gak hanya membuat berhala Yesus dan perawan Bu Maria, para Uskup gereja pagan menambahkan patung-patung para Santo ke dalam rumah ibadah. Rumah ibadah penuh berhala lukisan dan patung itulah yang kini dikenal dengan sebutan gereja awal. Jika fakta yang MAK berikan benar bahwa bangunan ibadah milik bangsa romawi penuh patung saat yesus masih hidup, Kenapa Yesus tak melarang dan menghentikan ibadah kepada patung yang dilakukan orang Romawi? Alasan mengapa Yesus tak pernah mengusik agama bangsa Romawi penyembah dewa dan patung, dikarenakan yesus hanya ditugaskan kepada bani Israel.(Matius 15:24) Makanya yesus membiarkan segala kesesatan yang dilakukan bangsa Romawi dan membiarkan pemujaan berhala dan patung yang dilindungi oleh kaisar. Selain itu, Yesus dan bangsa Yahudi adalah jajahan Romawi. Yesus adalah rakyat jelata yang tak punya kekuasaaan.  Yesus bukanlah Raja dan Panglima yang punya pasukan untuk menghadapi kaisar Romawi.

 Ingatlah, yesus itu dalam pengajaran Injilnya, selalu berlandaskan kepada 10 Perintah Allah di alkitab, yang salah satu ayat hukumnya adalah DILARANG MEMBUAT PATUNG.
Dan Yesus menyatakan tak setitikpun hukum taurat dia batalkan (Matius 5:18), termasuk larangan membuat dan berdoa kepada patung.

Masih ingat ayat Lukas 20:1 ini ?
Lukas 20:1Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah dan memberitakan Injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,

Yesus mengajarkan Injil, tentu saja Injil asli Yesus adalah berupa kitab para nabi yang berisi Hukum Taurat, karena 4 Injil kanonik versi gereja belum ada. Injil Yesus bukan kitab Perjanjian Baru.
mau tahu apa yang diajarkan yesus kepada murid dan pengikutnya ? Bacalah ayat alkitab di bawah ini. Ayat keluaran 20:4 ini Injil Kerajaan Allah yang disampaikan Yesus saat mengajar di Bait Allah.

Keluaran 20:4Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Coba pikir, buat apa Tuhan mengutus Yesus ke dunia, jika rumah ibadahnya kristen sama dengan tempat ibadah milik orang Budha, Hindu, Kong Hu Cu dan para pemuja berhala yang lain? 
Ini MAK kutip  jawaban yang banyak diberikan oleh para pastur MENGAPA GEREJA KATOLIK MENGIZINKAN PENGGUNAAN PATUNG?

Manusia itu makhluk yang membutuhkan lambang atau simbol. Salah satu contoh adalah foto. Banyak orang memasang foto orang yang dicintainya. Orang memperlakukan foto dengan baik. Semua tahu bahwa foto itu bukanlah orang yang dikasihinya. Itu cuma gambar yang fungsinya untuk mempermudah ingatan pada orang yang dikasihinya itu. Kalau orang memakai akal budi saja, ia bisa mengatakan, “Ah, apa gunanya foto! Itu khan bukan orangnya sendiri.” Tetapi manusia tidak hanya punya akal budi belaka, tetapi juga punya perasaan dan hati.
Umat Katolik memasang gambar atau patung Yesus, Maria maupun orang-orang kudus lain supaya mudah ingat pada pribadi-pribadi yang digambarkan atau dipatungkan itu. Selain itu dengan memandangnya, orang dapat lebih mudah mengarahkan budi dan hatinya. Memang orang bisa berkata, “Gambar dan patung tidak perlu, orang bisa langsung berdoa tanpa semuanya itu.” Tetapi, sekali lagi, manusia tidak terdiri dari akal budi saja, melainkan juga perasaan dan hati.
Dan bukankah pada kenyataannya orang yang berkeras menolak gambar atau patung orang-orang kudus, ternyata ia bisa menghormati bendera, suka juga menyimpan foto kekasih dan bisa menghargai patung pahlawan. Jadi ia bersikap mendua atau memakai kapasitas manusiawinya secara tidak konsisten. Ketika melihat patung atau gambar kudus, ia menolak atau menekan penggunaan kapasitas hati dan perasaannya. Tetapi ketika melihat bendera, foto kekasih atau patung pahlawan, ia membiarkan hati dan perasaannya bekerja.
----------------------------------------------
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 


Berhentilah percaya dengan kedustaan yang dibuat oleh Paus dan anak buahnya, tentang alasan membolehkan adanya patung di dalam rumah ibadah hanya wujud kecintaan kepada yang dikasihinya. Sejarah membuktikan bahwa Vatican membiarkan patung di gereja karena meneruskan agama pagan penyembah patung yang sama sekali  bukan ajaran Musa dan Yesus. Membuat patung aja dilarang, kok masih ngeles? Kedustaaan para pemimpin katolik diwariskan secara turun-temurun dalam bentuk dogma kristiani.





silakan minta kepada pastur agar membaca ayat Alkitab Katolik Ulangan 27:15 di bawah ini berulang-ulang saat misa di gereja. .Baca yang keras yaa... :D

Ulangan 27:15Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin!


Coba pikir, buat apa Tuhan mengutus Yesus ke dunia, jika rumah ibadahnya sama dengan tempat ibadah milik orang Budha, Hindu, Kong Hu Cu dan para pemuja berhala yang lain?

Marilah kembali ke jalan yang lurus. Berhentilah bertuhan selain Allah. Karena, agama yang benar pasti mengajarkan Tiada Tuhan selain Allah.

Ulangan 4:39Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.

Pilihlah Agama yang berasal dari Tuhan.

PERBEDAAN UTAMA AGAMA KATOLIK DAN PROTESTAN

Mungkin masih ada yang belum tahu Perbedaan Utama Agama Kristen Protestan dan Katolik. kali ini MAK akan membahas BEDA AGAMA KATOLIK DAN PROTESTAN. Inilah perbedaan keduanya :



perbedaan agama katolik kristen protestan

1. Kepausan
Perbedaan mendasar Katolik dan Protestan yang pertama adalah, umat Katolik memiliki Paus, pemimpin tertinggi yang bertahta di Vatikan, Roma. Yang dianggap sebagai Paus pertama adalah St. Petrus, salah satu dari 12 murid Yesus, walaupun semasa hidupnya Petrus tak pernah mendirikan agama, apalagi bernama agama katolik. Sebenarnya Paus pertama agama katolik bukanlah Petrus. Ajaran Petrus adalah monotheisme sama dengan ajaran Yesus, sedangkan agama katolik adalah agama polytheisme warisan dari lembaga keagamaan Romawi yang sudah eksis.
Sementara Kristen Protestan tidak mengakui/memiliki pemimpin tertinggi. Hal ini sekaligus memicu perpecahan dan kemunculan Kristen Protestan pada Abad Pertengahan.

Saat Paus Leo X ingin membangun gereja termegah sedunia, Basilika St. Petrus di Vatikan, ia mencari dana pembangunan gereja dengan menjual surat Pengakuan Dosa, dengan menjual surat pengakuan dosa.
Penjualan Surat pengakuan Dosa ini diprotes oleh Pendeta Martin Luther yang memutuskan memisahkan diri. Mereka yang menjadi pengikut Martin Luther disebut Protestan.


perbedaan agama katolik kristen protestan 


kitab suci menurut katolik 

2. Deutro-Kanonika
Kitab suci umat Kristen disebut Bible. Namun Bible menurut Katolik lebih tebal, karena ada tambahan kitab yang dinamakan Deutero-Kanonika.
Kitab-kitab tersebut tidak diakui kebenarannya oleh umat kristen Protestan atas doktrin Purgatory, wilayah di antara surga dan neraka, atau disebut Api Penyucian.

3. Denominasi gereja
Dalam tradisi Katolik, orang awam dilarang menafsirkan kitab suci selain Magisterium, yaitu para ahli agama yang berpusat di Roma. Umat Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti penafsiran Magisterium. Sedangkan ajaran Protestan membolehkannya.
Dua kebijakan berbeda ini berdampak besar. Umat Katolik di seluruh dunia timggal imani saja karena memiliki satu pendapat yang sama tentang kitab suci. 
Sedangkan agama protestan membolehkan penafsiran di luar gereja,sehingga terbagi-bagi menjadi beberapa aliran dan denominasi.
Sebut saja GPIB, Pantekosta, Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, dst. Jika umat Katolik bisa datang ke gereja manapun di seluruh dunia, maka berbeda dengan umat Protestan yang tidak mau beribadah jika bukan ke gereja yang sama sekte atau denominasinya.
beda agama katolik kristen protestan 

pendeta kristen protestan 

4. Hirarki gereja
Dalam agama Katolik, terdapat hirarki pemuka agama. Dari romo/pastur, uskup, kardinal, dan paus. Ada hirarki dalam gereja katolik, yaitu kapel (gereja kecil), gereja paroki (tempat pastur), katedral (tempat uskup/kardinal), dan basilika (tempat paus).
protestan tak memiliki hirarki pemuka agama.

5. Orang Yang Dianggap Kudus (Saint)
Nama-nama orang yang dianggap Kudus biasanya digunakan sebagai nama gereja Katolik (mis: Gereja Santa Maria dan Gereja Santo Petrus). 
Untuk nama baptis, katolik biasanya diakhiri -us: Petrus, Paulus, Fransiskus. 
Sedangkan umat Protestan nama baptis menggunakan nama-nama nabi: Abraham, Samuel, Daniel.

6. Sakramen
Sakramen ialah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan umat Kristiani sepanjang hidupnya. Gereja Katolik mengakui 7 sakramen, yaitu Baptis (masuk Kristen), Krisma (diberikan saat menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakukan di gereja setiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi pastor), pernikahan, pengakuan dosa, dan pengurapan (diberikan saat sakit parah dan hampir meninggal).
Untuk gereja Protestan, hanya mengakui 2 sakramen, yaitu Baptis dan Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan tidak dilakukan tiap hari Minggu, cukup pada perayaan hari-hari besar saja.


beda jemaat katolik dan kristen protestan 

biarawati katolik 

7. Kerahiban / Biarawan
Dalam ajaran agama Katolik, hanya laki-laki yang boleh menjadi pastur. Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki maupun perempuan, diberikan hak yang sama menjadi pendeta, meskipun kita lebih sering melihat pendeta laki-laki.
Dalam Katolik, wanita yang ingin beribadah penuh seumur hidupnya bagi Tuhan dapat menjadi suster/biarawati. Syarat menjadi suster sama dengan syarat menjadi pastur, yaitu tidak boleh menikah. Seorang suster harus menutup auratnya dan memakai kerudung.
Tak ada kerahiban dalam ajaran agama kristen protestan

imam agama katolik nyembah patung berhala 
pemimpin katolik berdoa ke berhala maria 


beda agama katolik protestan 
umat katolik berdoa ke santo / santa 

8. Pengultusan Bu Maria dan para Santo/santa (Orang yang dianggap Kudus)
Umat Katolik sangat mengkultuskan Bu Maria, ibunya Yesus dan para Santo. Kedudukan mereka sangat dikultuskan. 
Dalam ajaran Katolik ada rosario, semacam tasbih dengan liontin salib, dan berziarah ke Goa Maria. Sementara umat Protestan menolak pengultusan terhadap Maria dan Santo.
Gereja Katolik dihiasi patung-patung Yesus, Bunda Maria, santo/santa, hingga patung malaikat, sebagai pelestarian agama pagan Romawi. (harap diingat, pendiri agama katolik bukanlah Petrus murid yesus, nama Petrus hanya dicatut. Lembaga keagamaan Romawi pagan sudah ada dan inilah yang jadi cikal bakal agama katolik). 
Sedangkan umat Protestan mengharamkan penggunaan patung karena dianggap berhala. Hanya ada patung berbentuk salib biasa, tanpa tubuh Yesus.

9. Perkawinan
Pemuka agama Katolik dari pastur hingga paus tidak boleh menikah, harus membujang seumur hidup (selibat) agar umat katolik tahu mereka konsentrasi penuh terhadap ajaran. Tapi ini hanya teori, buktinya tak ada pastur hingga Paus yang dikebiri. :D
Dalam agama Protestan, pendeta diperbolehkan menikah.
Dalam agama Katolik, umat hanya boleh terjadi sekali seumur hidup, kecuali jika ditinggal mati pasangannya. Sementara dalam ajaran Protestan dibolehkan bercerai.


beda agama katolik protestan
misa katolik


10. Peribadatan
Peribadatan Katolik disebut misa, sementara agama Protestan disebut kebaktian. Kedua agama ini beda dalam hal isi maupun tata cara pelaksanaannya, kendati sama-sama dilaksanakan pada hari Minggu.
Umat Katolik berdoa membuat tanda salib dengan telunjuk kanan menyentuh dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, secara urut. Sementara umat Protestan hanya berdoa biasa.

Kedua agama tersebut di atas adalah buatan manusia. bandingkanlah dengan ajaran agama yang diajarkan Yesus. 180 derajat perbedaannya.

PERBEDAAN KITAB SUCI KATOLIK DAN KRISTEN PROTESTAN

Ada yang beratanya, Apakah sama kitab suci katolik dengan protestan ? 
MAK jawab, TIDAK SAMA. Memang ada perbedaan kitab suci antara kedua agama tersebut.

INILAH PERBEDAAN KITAB SUCI KATOLIK DAN KRISTEN PROTESTAN

kitab suci alkitab injil bible menurut kristen protestan asli apa palsu
bibe kitab suci kristen protestan

kitab suci alkitab injil bible menurut kristen katolik asli apa palsu
bible kitab suci katolik
Kitab suci Katolik dan kitab suci Kristen Protestan memang ada perbedaan yang khas. Perbedaannya adalah pada jumlah kitabnya. Katolik punya 73 kitab sedangkan kristen protestan punya 66 kitab.
Dalam Katolik ada 46 kitab Perjanjian Lama, sedangkan dalam Kristen Protestan alkitabnya menggunakan kitab versi King James hanya 39 kitab Perjanjian Lama. Sedangkan kitab Perjanjian Baru jumlahnya sama yakni 27 kitab. Ada 7 kitab yang diakui oleh Gereja Katolik sebagai kitab suci, sedangkan Kristen Protestan tidak mengakui 7 kitab tersebut sebagai kitab suci. Tujuh kitab itu sering disebut “Deuterokanonika”. Deuterokanonika berasal dari bahasa Yunani yang artinya “termasuk kanon kedua”, daftar yang kedua. Yang termasuk deuterokanonika adalah:

    Kitab Yudith
    Kitab Tobit
    Kitab Makabe I
    Kitab Makabe II
    Kitab Kebijaksanaan
    Kitab Putera Sirakh
    Kitab Baruch.

Sedangkan kitab Kejadian – Maleakhi disebut Protokanonika (kanon yang pertama) adalah sama-sama diakui oleh Katolik dan Kristen Protestan. Mengenai isi dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia juga sama tidak ada bedanya, demikian juga dengan Perjanjian Baru.

Sehingga untuk membedakan dari segi sampul/kulit luarnya, Kitab Suci Bible Katolik di sampulnya ditambahi tulisan Deuterokanonika, sering ditulis lengkap “Alkitab Deuterokanonika”, maksudnya Alkitab yang di dalamnya ada deuterokanonika.

Itulah perbedaan kitab suci katolik dan kristen protestan.

Lihatlah, betapa beraninya pemuka agama protestan membuang ayat-ayat kitab sucinya. Ada 7 kitab yang dikurangi.
Wahyu 22:(19) Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

 Atau pemuka agama katolik yang menambah ayat-ayat kitab sucinya ? kitab suci menurut katolik lebih 7 kitab dari protestan.
Wahyu 22: (18) Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

Mengapa Gereja Roma Katolik tidak menahbiskan wanita menjadi imam?

Tidak ada alasan yang sah, mengapa seorang wanita tidak dapat memimpin Ekaristi.

 
 Further Reading
Too sacred for women  .  .  .  ?Gereja, terlebih gereja Roma Katolik- setiap zaman harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Seratus tahun lalu derajat kaum wanita dianggap lebih rendah dalam gereja, seperti juga dalam masyarakat.
Kaum wanita tidak boleh menerima komuni pada saat datangnya bulan, setelah melahirkan anak wanita hams dimurnikan kembali sebelum boleh memasuki gereja. (*) 
Kaum wanita dilarang menyentuh barang-barang yang digunakan dalam liturgi, seperti kaliks, patena, atau kainnya, (*) terlebih mereka tidak boleh membagi-bagi komuni (*) dan di dalam gereja kepala harus mereka tutup (*), wanita juga dilarang untuk: 
-- memasuki bagian depan gereja di mana altar berada, kecuali untuk membersihkannya (*) 
-- membaca kitab Suci waktu misa (*)
-- berkhotbah (*) 
-- menjadi anggota koor gereja
-- melayani misa (*) 
-- menjadi anggota penuh gerakan-gerakan atau organisasi dalam paroki (*)
tetapi lebih penting lagi: kaum wanita ditolak untuk ditahbiskan menjadi imam.(*)
 
Background music?
Larangan berbintang masih berlaku dalam Hukum Kanonik Gereja, terbitan 1917 sampai tahun 1983.
   
Zaman sekarang kita lebih menyadari hak-hak azasi manusia, kesederajatan pria dan wanita dan kebutuhan untuk menciptakan kesempatan yang sama bagi semua.
Hal ini juga mempengaruhi sikap terhadap wanita di dalam gereja. Sekarang (untuk sementara waktu) wanita boleh melayani misa, membaca, menyanyi, berkhotbah, memimpin ibadat, menerimakan sakramen Pembaptisan dan membagi-bagikan Komuni.
Tetapi larangan untuk ditahbiskan menjadi imam tetap berlaku.
 Beberapa perbaikan termuat dalam Hukum Kanonik (1983).
   
Kenapa?  
   
Kaum teolog konservatif, didukung oleh Kongregasi Ajaran Iman di Roma mengakui bahwa pembatasanpembatasan yang lain, yang dikenakan pada kaum wanita, disebabkan oleh prasangka-prasangka.
Namun mereka menyatakan, bahwa larangan untuk pentahbisan wanita termasuk ajaran gereja yang tidak dapat dirobah. "Yesus Kristus sendiri yang mengekecualikan wanita dari jabatan imamat tertahbis, dan gereja senantiasa mengikuti contoh Yesus dengan tidak pernah menahbiskan wanita".
 Bacalah argumentasi Roma dalam ringkasan ini.
   
Tidak dapat dipungkiri, bahwa hal ini merupakan suatu masalah yang penting. Kalau pemimpinpemimpin di Vatikan keliru - dan saya yakin akan hal ¡ni bersama sebagian terbesar teolog katolik maka gereja sangat dirugikan dengan menyetop perkembangan pastoral yang berpengaruh besar ini. Para teolog wajibmengutarakan keberatan-keberatan sejelasnya.
   
Barangkali banyak orang berpikir bahwa semuanya ini merupakan soal `kesamaan hak', soal emansipasi wanita, tetapi bukan itulah masalah yang sebenarnya.
Selalu alasan yang menentukan bagi kita sebagai orang katolik adalah: tekad untuk selalu setia kepada apa yang dimaksudkan Kristus serta mengerti arti tradisi.
Pertanyaan menahbiskan wanita atau tidak, tidak boleh ditentukan oleh tekanan sosial. Masalah ini hanya dapat diselesaikan dengan mempelajari sumber-stunbernya. Apakah Yesus sendiri mengecualikan wanita? Mengapa dulu wanita tidak ditahbiskan? Apakah ada alasan teologis yang sah untuk menolak wanita menjadi imam?
Inilah alasan-alasan yang menentukan.
 Di lain pihak kita menghadapi diskriminasiwanita yang sungguh-sungguh, jika penolakan wanita tidak sesuai dengan maksud Kristus melainkan berdasarkan prasangka gereja . . . !
   
Walaupun saya menghargai teman-teman teolog yang feminis, namun saya sendiri bukan feminis. Lihat saja asal-usulpenyelidikan saya.
   
Apa pikiran Yesus sendiri?  
   
May we blame Jesus  .  .   .  ?Dalam Injil tampak jelas, bahwa untuk Yesus pria dan wanita sama derajatnya. Kedua-duanya memasuki Kerajaan Allah melalui permandian, sedangkan dalam Perjanjian Lama hanya laki-laki yang disunat.
Mengapa Yesus hanya memilih laki-laki untuk menjadi ke-12 rasulNya? Agaknya dengan alasan praktis, sebagaimana Ia juga hanya memilih lakilaki Yahudi.
Kelirulah untuk menyimpulkan bahwa Ia telah menetapkan suatu norma yang akan berlaku untuk selama-lamanya. Sebagaimana dalam banyak hal lainnya, Yesus menyerahkan pemerincian pelaksanaan sakramen-sakramen kepada gereja di kemudian hari.
 Kitab Suci tidak mengambil keputusan tentang pentahbisan wanita.
   
Beberapa bagian dalam surat-surat Paulus tidak boleh dipegang sebagai alasan untuk menolak wanita menjadi imam, seperti: wanita hams tutup kepala, harus tunduk kepada suaminya dan tutup mulut di dalam gereja. Kita tidak boleh menafsirkan teks-teks Kitab Suci dengan menyimpangdari apa yang dimaksudkan penulis yang diilhamkan .
   
Selama abad-abad pertama sesudah Kristus jabatan jabatan bertanggungjawab dipercayakan kepada wanita, antara lain diakonat.
Sumber-sumber sejarah menunjukkan, bahwa wanita dalam gereja Katolik bagian timur berlaku sebagai diakon sampai akhir abad ke-9. Mengingat mereka dijadikan diakon oleh pentahbisan sakramentil penuh, sama dengan diakon laki-laki yang ditahbiskan, maka jelaslah bahwa pada kenyataannya wanita sudah ditahbiskan.
Hal ini mengandung kemungkinan pentahbisan imamat, karena ketiga derajat (diakonat, imamat dan jabatan sebagai uskup) menjadi bagian sakramen imamat yang sama.
 ‘Diakon wanita’ yang terlupakan membuktikankemungkinan pentahbisan wanita menjadi imam.
   
Mengapa Gereja tidak menahbiskan wanita menja di imam?  
   
Selama berabad-abad ada tiga prasangka yang menghalangi pentahbisan wanita:  
Did the Fathers know everything  .  .  .  ?1. Wanita dianggap makhluk yang lebih rendah. Filsafat Yimani mengatakan, bahwa setiap wanita adalah rnanusia yang tidak lengkap! Hukum Romawi yang juga menjadi ukuran dalam gereja, menolak wanita untuk mengemban setiap tanggungjawab publik.
Jika setiap orang berpikir demikian, bagaimana mungkin mempercayakan fungsi kepemimpinan imamat kepada wanita?
 Wanita dianggap kurang dibanding laki-laki..
2. Wanita dianggap berada dalam keadaan hukuman, oleh karena bagiannya dalam kedosaan. Wanita dicap bertanggungjawab atas kejatuhan dalam dosa dan dosa asal. Wanita dianggap menjadi godaan tetap untuk berdosa.
Bagaimana mungkin makhluk berdosa seperti itu menjadi pengantara rahmat Allah?
 Orang berpikir bahwa Tuhan telah menaklukkan wanita kepada pria, sebagai hukuman atas dosanya.
3. Wanita dianggap najis oleh pendarahan bulanan.
Bagaimana mungkin wanita diizinkan untuk menajiskan kekudusan gedung gereja, bagian sekitar altar dan peralatan Ekaristie?
 Menstruasi membawa kenajisan menurut pendapat umum.
   
Perhatikanlah: Walaupun prasangka-prasangka ini pada hakekatnya bersifat sosial-budaya, namun dijadikan prasangka teologis dan alasan sungguh-sungguh mengapa wanita ditolak untuk jabatan imamat, sebagaimana menjadi jelas dalam tulisan Bapak-Bapak Gereja, konsili-konsili lokal, pemimpin-pemimpin gerejawi dan teolog-teolog abad-abad pertengahan. 
   
Jelaslah, bahwa apa yang disebut tradisi untuk tidak menahbiskan wanita, menjadi tradisi palsu. Suatu tradisi yang benar dan sah harus berdasarkan alasan yang tepat, sebagaimana dengan jitu dikatakan oleh Santo Siprianus:"Kebiasaan tanpa kebenaran tidak lain daripada kesesatan yang lama." (Surat 74,9) ‘TRADISI’ hendaknya dibedakan dengan tradisi "manusiawi".
   
Kalau kita mempelajari sejarah gereja, maka kita menemukan suatu tradisi yang `implisit' dan 'dinamis' yang mengandung kemungkinan pentahbisan wanita. Hal ini berarti, bahwa orang katolik dalam lubuk hatinya sudah selalu mengetahui, bahwa pentahbisan wanita tidak melawan kehendak Kristus. Sama seperti orang katolik yang tulen sudah selalu mengetahui bahwa perbudakan adalah salah, walaupun ajaran resmi mengizinkan perbudakan, yang juga dibela oleh sejumlah paus, teolog dan Hukum Gereja. Tradisi yang benar sering bersifat ‘laten’, artinya tersirat dalam keyakinan-keyakinan lain secara implisit dan tidak disadari.
Tradisi laten terdapat dalam fakta, bahwa pernah beberapa wanita ditahbiskan; dalam fungsi imamat yang diberikan kepada Santa Maria; dalam kenyataan bahwa juga wanita menerimakan sakramen Permandian atas nama Kristus dan menj jadi pej abat dalam sakramen Pernikahan; dalam kesadaran Kristiani yang tak terputus, bahwa pria dan wanita adalah sederajat 'dalam Kristus' walaupun terdapat pendirian dan praktek yang berlawanan. Hanya sedikit demi sedikit kita menemukankesadaran Kristiani yang sepenuhnya.
   
Alasan Teologis?  
   
Only men  .  .  .  ?!Ada teolog-teolog di Roma yang mengemukakan, bahwa dalam Ekaristi Kristus hanya dapat diwakili oleh imam laki-laki, oleh karena Yesus sendiri adalah laki-laki. Alasan ini berasal dari abad pertengahan, di mana setiap wanita dianggap sebagai manusia yang tidak lengkap.
Dengan sendirinya diyakini pula, bahwa hanya manusia lengkaplah (laki-laki) yang dapat mewakili Kristus.
Di zaman sekarang alasan tersebut tidak ada dasarnya, karena bertolakbelakang dengan ajaran katolik.
Wanitapun menjadi gambaran Kristus, sebagai anak angkat Allah. Dalam Permandian dan Pernikahan wanita mewakili Kristus sepenuhnya.
Apalagi apa yang diwakili oleh imam dalam perayaan Ekaristi bukanlah jenis kelamin laki-laki atau wanita, melainkan cinta kasih Kristus Yang menyerahkan Diri-Nya.
 Tidak ada alasan yang sah, mengapa seorang wanita tidak dapat memimpin Ekaristi, ‘mewakili Kristus’.
   
Ajaran yang tak dapat sesat?  
   
Is this the end of all discussion  .  .  .  ? Roma menambah kekacauan dengan pernyataan bahwa masalahnya sudah diputuskan secara tak dapat swat, bukan oleh Sri Paus, melainkan oleh kuasa mengajar umum-biasa, menyangkut pelaksanaan bersama kuasa mengajar oleh para uskup se-dunia. Ternyata Roma beranggapan, bahwa semua uskup telah menyatakan pendapatnya secara tak dapat sesat, hanya oleh karma mereka tidak menahbiskan wanita dan tidak mempersoalkan masalah ini. Uskup-uskup seduniaadakalanya melaksanakan kuasa mengajar secara tak dapat sesat.
   
Namun jelaslah, bahwa syarat-syarat untuk menjalankan kuasa mengajar secara tak dapat sesat tak terpenuhi.
Para uskup wajib mendengarkan Sabda Allah dan memperhatikan 'sensus fidelium'(= apa yang dipercayai orang katolik yang tulen dalam hatinya).
Tambah pula, bahwa para uskup hams mewujudkan kuasa mengaj arnya sebagai satu badan.
Mereka harus menilaikan suatu masalah secara pribadi dan bebas mengutarakan pendapatnya.
Para uskup harus mau menetapkan ajaran secara mengikat.
Semua syarat tersebut tidak terpenuhi.
 Konsili-konsili umum gerejadengan jelas telah menetapkan batas-batas ketidaksesatan.
   
Lalu apa?  
   
Ketegangan dalam gereja berhubung dengan pentahbisan wanita tidak perlu menggelisahkan kita. Krisis dan konflik biasanya mendahului perkembangan dan pertumbuhan. Gereja yang resmi akan menemukan pengertian yang lebih baik, sebagaimana gereja sudah alami dalam banyak hal yang lain. Akan tetapi sampai persoalan dituntaskan, kita tidak boleh menghindari kewajiban kita sebagai orang katolik yang bertanggungawab. Kita harus memperdengarkan pendapat kita -- sebab baru jika dalam gereja katolik wanita juga ditahbiskan, maka maksud Kristus akan diwujudkan sepenuhnya.